SURAKARTA - Setiap orang punya kesempatan untuk bertaubat, termasuk bagi para narapidana Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IA Kota Surakarta. Mereka terlihat tekun belajar Alquran selama Ramadan ini.
Seperti yang dilakukan AF, Pria ini tak mampu membendung air mata ketika melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Narapidana yang tersangkut kasus narkoba ini merasa tersentuh tatkala sudah lama tak mendengar ayat-ayat Alquran.
”Saya sudah lama nggak ngaji. Baru kali ini setelah masuk penjara, ” ujar pria berusia 35 tahun ini, Senin (27/3/2023).
Dengan dibantu seorang ustad, AF nampak khusyuk dalam mempelajari Alquran. Tak jarang, dia mengusap air matanya yang keluar di pelupuk mata.
”Mungkin ini waktu yang tepat (Ramadan, Red) untuk saya bertaubat. Ada hikmahnya juga dari musibah yang menimpa saya, ” ujarnya.
Senada diungkapkan F, 56, warga binaan lainnya. Semasa hidupnya, dia banyak bersinggungan dengan dunia kriminal. Residivis kasus pencurian ini juga merasa tenteram tatkala mendengar lantunan kitab suci Alquran.
”Belum bisa baca, tapi pengin. Makanya, ini belajar. Meski saya nggak bisa membaca (Alquran), namun saat mendengarkan merasa tenang, ” ungkap narapidana yang menjalani vonis dua tahun penjara ini.
Kepala Rutan Klas IA Surakarta Urip Dharma Yoga mengatakan, kegiatan warga binaan selama Ramadan banyak diisi dengan hal keagamaan. Mulai dari tausyiah hingga membaca kitab suci Alquran.
”Sebenarnya ada banyak kegiatan yang kami jalankan selama Ramadan ini. Mereka yang tidak bisa membaca Alquran kami fasilitasi, kami latih agar bisa membaca. Sampai bisa pokoknya, ” kata Urip.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan khataman one day one juz. Sehingga, selama Ramadan ini penuh berkah dan ampunan.
”Kami menunjuk 30 warga binaan untuk program ini. Nantinya, mereka harus menyelesaikan khataman per warga binaan satu juz. Sehingga, setelah selesai Ramadan bisa khatam, ” jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya program yang dilaksanakan ini dapat membentuk jiwa positif di antara warga binaan. Sehingga, ketika mereka bebas nanti tidak kembali menempuh jalan yang salah.